Kepada Bidadariku, Ii
Oleh Belfin Paian Siahaan
Tak ada jejak langkah yang mengantarku padamu
Wanita biasa yang menjelma menjadi bidadari
Dari pelupuk mataku, hingga ke ruang hatiku
Tak ada bahasa yang terdengar di telinga
Tuk kau tahu aku ada
Di sini
Menunggu dalam bisu
Berharap bahasa jantungku terdengar berdegup kencang
Saat kupeluk erat tubuhmu dengan kedua tanganku
Tak ada senyum yang terkulum
Dari bibir yang menahan rasa
Hanya hati yang tersipu malu
Menahan gejolak cinta yang bergemuruh
Peringaimu, bahasamu, senyumanmu
Bak meteor yang meluluhlantahkan jiwaku
Kau terus menggempurku tanpa kau sadari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar